Pembenahan Nilai Rupiah Untuk Tahun 2019 Mendatang Nitizen

Walau mata uang rupiah sudah sempat kembali menguat di tempat 14. 800 per dolar AS, sentimen external dinilai masih akan membayangi mata uang Garuda untuk beberapa waktu ke depan.
Memerlukan pembenahan dengan struktural untuk meredam pelemahan rupiah.
" Beberapa waktu paling akhir rupiah sudah sempat menguat sebab memang tekanan perang dagang telah mulai mereda. Tetapi kan masih tetap ada kekuatan kenaikan suku bunga Bank Sentra AS itu masih tetap 2 kali.
Menjadi aktor pasar masih tetap menanti realisasi The Federal Funds Rate (FFR) US ini, " papar Pengamat Ekonom Asian Development Bank Eric Sugandi waktu dihubungi team kami.
Eric memberikan, perbaikan dari sisi defisit neraca transaksi berjalan atau current akun deficit (CAD) mesti cukuplah berarti dirasa oleh Indonesia pada tahun kedepan.
Itu sebab tempat mata uang rupiah begitu tergantung pada perubahan CAD RI sendiri.
" Tahun kedepan bila masih tetap belumlah ada perbaikan pada permasalahan CAD karena itu diyakinkan rupiah ini akan tertekan selalu, " katanya.
Selain itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov memiliki pendapat, pemerintah perlu lakukan pembenahan struktural atau periode panjang membuat perlindungan tempat mata uang garuda dari ketidakpastian global.
" Pelemahan ini kan sebab potensi kita membuahkan dolar AS lebih rendah di banding pemakaian dolar AS.
Baca juga : harga helm kyt
Lihat juga : harga besi beton
Kebijakan meningkatkan tarif Pajak Pendapatan (PPh) untuk barang mengkonsumsi import sebenarnya kontribusinya juga kecil sekali di banding transaksi import kita sendiri, " katanya.
Oleh karenanya, kata Albra, depresiasi mata uang rupiah adalah proses yang begitu sistemik. Itu adalah rangkaian proses panjang yang dapat diperkirakan pergerakanya.
" Menjadi melemah ini tidak ucuk-ucuk dalam satu hari. Ini sebetulnya bisa diperkirakan dari 2011 yang lalu.
Mengapa dapat sampai pada tempat ini ya sebab dari internalnya sendiri kita telah dilemah, ditambah momen sentimen external yang kronis sekarang ini.
Karena itu mata uang rupiah dapat anjlok seperti saat ini. Menjadi bisa jadi perang dagang ini aksesnya tidak cuma ke China tetapi beberapa negara yang lain, " tutup dia.